Untuk informasi lebih lengkap, Dewi akan jelaskan skema dan prosedur pembelajaran e-Learning untuk guru dan murid. Yuk, kita lihat skema di bawah ini!
Skema Dasar Proses Belajar dengan e-Learning dan Media Teknologi |
- Guru yang bertugas sebagai penyampai ilmu, motivator dan pembimbing murid. Karena, murid tidak akan bisa belajar secara mandiri tanpa guru yang mengajarnya.
- Murid objek atau target dan tujuan yang harus kita cerdaskan otaknya dalam proses belajar mengajar. Karena kewajiban murid di sekolah yaitu belajar menuntut ilmu dan memiliki hak yaitu berupa nilai yang diberikan guru dari hasil belajar.
- Ilmu bagian yang harus diserap dan diketahui oleh murid.
- Nilai adalah hak yang diberikan guru untuk murid sesuai kemampuan dan presteasi murid atas jerih payah belajar dan menuntut ilmu.
- e-Learning dan Media Teknologi yang berguna sebagai sarana canggih untuk membantu proses belajar mengajar.
Setelah kita pelajari skema dasar dan usur-unsurnya, sekarang kita masuk ke tahap selanjutnya. Dewi juga memecah kategorikan tahap proses pembelajaran menggunakan media teknologi (e-Learning) dengan metode pembelajaran biasa atau tanpa e-Learning. Penjelasannya seperti di bawah ini :
Metode pembelajaran tanpa e-Learning.
Skema Proses Pembelajaran tanpa e-Learning |
Seperti yang telah kita ketahui, pembelajaran di sekolah pada umumnya sekarang masih menggunakan metode belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga yang sederhana dan guru dengan murid harus bertatap muka setiap harinya selama proses pembelajaran berlangsung. Metode pembelajarannya dapat kita lihat seperti skema yang telah Dewi buat, dimana terdapat 5 proses. Ke-5 proses tersebut tertera pada panah di atas, berikut penjelasannya.
Panah Nomor :
Panah Nomor :
- Ilmu akan diajarkan sesuai dengan silabus pembelajaran oleh guru.
- Kemudian ilmu tersebut diberikan kepada murid-murid dengan cara bertatap muka di sekolah dengan media buku dan alat peraga sederhana.
- Murid menerima ilmu dari guru dan bantuan buku penunjang. Setelah mereka menerima ilmu tersebut, mereka mengerjakan soal dan tugas-tugas sebagai hasil dari proses belajar mengajar. Kemudian selesai mengerjakan, mereka mengumpulkan tugas tersebut ke guru lagi.
- Guru mengadakan proses penilaian atas tugas yang telah dikerjakan.
- Setelah pekerjaan mereka dinilai, buku tugas dikembalikan lagi kepada murid agar murid bisa mengetahui sejauh mana hasil pembelajaran yang telah mereka serap.
Metode ini berlangsung seperti itu saja tanpa ada suatu improvisasi dalam proses pembelajaran. Sekarang kita bandingan dengan menggunakan metode e-Learning. Lihat skema di bawah ini!
Metode Pembelajaran dengan e-Learning.
Skema Proses Pembelajaran dengan e-Learning |
Berdasarkan gambar di atas, dapat kita lihat proses pembelajaran dengan e-Learning lebih simpel dari pada proses pembelajaran tanpa e-Learning. Semua panah terarah dan bersumber pada "e-Learning / Media Teknologi" yang berarti sebagai sistim pusat dari metode pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, yuk kita bahas lebih rinci lagi.
Panah Nomor :
- Sama seperti metode pembelajaran biasanya. Ilmu akan diajarkan sesuai dengan silabus pembelajaran oleh guru.
- Setelah guru merancang silabus dan materi pembelajaran. Guru memprogram bahan pembelajaran ke dalam media teknologi seperti website, video interaktif, aplikasi dan sejenisnya tanpa perlu mengajar bertatap muka langsung kepada murid.
- Murid melakukan proses belajar dengan metode pembelajaran e-Learning yang telah ditentukan oleh sekolah atau guru tadi. Pembelajaran dapat dilakukan di sekolah maupun rumah dengan menggunakan media laptop, komputer dan media lainnya.
- Murid menimba ilmu tidak harus dari guru dan buku saja. Dengan media teknologi yang modern, murid juga dapat menimba ilmu dari internet. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa internet adalah perpustakaan maya dan sebagai jendela dunia yang menyimpan segudang ilmu pengetahuan dari berbagai penjuru dunia.
- Proses penilaian semakin menghemat waktu karena guru tidak perlu lagi mengolah angka secara manual seperti metode biasanya. Murid tidak perlu menunggu waktu terlalu lama untuk mengetahui nilai tugas yang mereka dapat karena metode pembelajaran e-Learning dan media teknologi berbasis online dengan bantuan aplikasi-aplikasi pendukung, nilai akan langsung diolah secara otomatis.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran e-Learning dengan bantuan media teknologi yang modern akan lebih efektif, efisien dan produktif dibandingkan dengan metode pembelajaran tanpa e-Learning. Setelah membahas tentang skema e-Learning, sekarang kita bahas tentang dampak atau pengaruh e-Learning yaitu sebagai berikut :
Dari segi ekonomi atau biaya :
- Menghemat transport jalan dan waktu untuk pergi keluar.
- Menghemat biaya untuk membeli buku dan alat tulis, karena sudah menggunakan media modern yang sudah bisa digunakan untuk mengetik dan mengerjakan tugas.
- Menghemat biaya membeli buku pelajaran, karena kita juga bisa mencari sumber ilmu dari internet. Selain itu, buku paket juga dapat disediakan oleh pihak sekolah berupa e-Book dan e-Library (buku dalam bentuk file dan perpustakaan online).
- Menghemat biaya untuk pembuatan soal ujian, karena soal-soal tugas harian maupun ujian juga bisa lakukan dan diakses secara online.
- Sekolah harus menyiapkan banyak dana untuk mencanangkan metode pembelajaran e-Learning karena harus membeli banyak perangkat atau media teknologi modern.
- Murid juga harus menyiapkan dana untuk membeli komputer atau laptop beserta perangkat lainnya contohnya modem dan biaya internetnya.
Dari segi kenyamanan :
- Menghemat tenaga, karena proses pembelajaran tidak membutuhkan tatap muka. Semua materi, jadwal dan program sudah diatur sistem yang telah ditentukan oleh pihak sekolah sebelumnya. Jadi, kita tinggal menjalankan saja.
- Murid dapat menentukan sendiri dimana dia akan merasa nyaman saat belajar.
- Tidak masalah dengan keadaan cuaca yang buruk.
- Lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
- Akan cepat menyerap ilmu, karena proses pembelajaran dibantu dengan multimedia seperti gambar, video dan suara. misalnya film dokumenter tentang hewan.
Dari segi negatif :
- Kurangnya sikap disiplin, karena jarangnya pertemuan antara guru dan murid sehingga kemungkinan ada rasa menyepelehkan guru, pelajaran dan tugas.
- Dapat mengakibatkan ketidakseriusan dalam pembelajaran yang dikarenakan murid terlalu santai dalam menuntut ilmu. Misal, sambil mendengarkan musik, menonton film dan bermain game.
- Murid harus memiliki koneksi internet yang memenuhi standart dan stabil untuk proses pembelajaran berlangsung.
- Kurangnya bersosial sesama teman dan warga sekolah lainnya di dunia nyata.
Masih banyak lagi dampak positif dan negatif lainnya. Tetapi semua itu tergantung dari individual itu sendiri, dimana kita beradaptasi dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan modern.
Demikian sedikit penjelasan dari Dewi tentang artikel Belajar dengan Media Teknologi (e-Learning). Jika ada kekurangan maupun kesalahan, mohon dimaklumi. Hanya bermodal sedikit pengalaman dan pengetahuan karena Dewi juga seorang guru, artikel ini telah selesai Dewi buat dengan seadanya. Ditambah juga dengan menganalisa tentang e-Learning. Disisi lain, artikel ini Dewi buat juga untuk ikut serta berpartisipasi dalam Lomba Blog Pendidikan yang selenggarkan oleh XL Axiata dalam program Indonesia Berprestasi. Terima kasih telah membaca.
0 komentar:
Posting Komentar